LATAR BELAKANG
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia. IAI merupakan salah satu pendiri dan anggota International Federation of Accountants (IFAC) yang beranggotakan 180 asosiasi profesi akuntan yang mewakili 3,5 juta akuntan sedunia.
Dalam rangka mempersiapkan rencana dan implementasi Sustainability Reporting/Corporate Comprehensive Reporting di Indonesia, Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI telah menetapkan pembentukan Task Force Comprehensive Corporate Reporting IAI (Task Force CCR IAI) pada tanggal 15 Desember 2020.
Penetapan ini terkait dengan pengembangan standar akuntansi keuangan dunia yang mengusulkan pembentukan International Sustainability Standard Board (ISSB) dibawah struktur tata kelola International Financial Reporting Standards (IFRS) Foundation.
Pada September 2020, 5 (lima) badan penerbit framework dan standard-setting untuk sustainability reporting (Group of Five – IIRC, SASB, CDSB, GRI, CDP) telah bersepakat untuk bekerjasama membentuk comprehensive corporate reporting system yang mengakomodasi isu keberagaman pengguna, tujuan, konsep materiality, dan sebagainya yang mengarah pada kebingungan dalam penyusun dan pengguna sustainability information.
Di bulan yang sama, IFAC menerbitkan proposal Enhancing Corporate Reporting The Way Forward mengenai pembentukan Sustainability Standard Board. Selanjutnya, pada 30 September 2020, IFRS Foundation mengeluarkan IFRS Foundation Consultation Paper on Sustainability Reporting sebagai dasar pembentukan International Sustainability Standard Board (ISSB).
Sebagai landasan konstitusional pembentukan ISSB, pada April 2021 IFRS Foundation menerbitkan draf eksposur amendemen atas IFRS Constitution1. Kemudian, di bulan yang sama IFRS Foundation mempublikasikan respon dari berbagai pemangku kepentingan terkait usulan pembentukan ISSB tersebut. Pihak-pihak yang menyatakan dukungan atas usulan pembentukan ISSB tersebut diantaranya adalah, national standar setter Malaysia, Singapura, India, Australia, Kanada, dll; IFAC, World Bank, IMF, IOSCO, FSB, UN Development Programme, G20 Minister of Finance and Central Bank Governors, dan lain-lain.
Dalam rangkaian acara UN COP26, pada 3 November 2021 IFRS Foundation mengumumkan 3 (tiga) perkembangan signifikan terkait pengungkapan berkualitas tinggi atas climate dan isu sustainability, yaitu:
- Pembentukan ISSB untuk mengembangkan—demi kepentingan publik— suatu global baseline yang komprehensif dari standar pengungkapan sustainability berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan informasi investor.
- Komitmen konsolidasi antara ISSB dan organisasi pengungkapan sustainability yang berfokus pada investor. IFRS Foundation akan menyelesaikan konsolidasi Climate Disclosure Standards Board (CDSB) dan Value Reporting Foundation (VRF) pada Juni 2022.
- Publikasi prototipe persyaratan pengungkapan climate dan umum yang dikembangkan oleh Technical Readiness Working Group (TRWG), sebuah working group yang dibentuk oleh IFRS Foundation untuk melakukan preparatory work untuk ISSB. TRWG terdiri dari CDSB, IASB, TCFD, VRF, World Economic Forum dan IOSCO.
IFRS Foundation juga menyampaikan bahwa entitas perlu menilai risiko dan peluang yang muncul dari masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola, karena hal ini akan memengaruhi nilai perusahaan. Hal inilah yang mendorong permintaan signifikan untuk informasi sustainability yang berkualitas tinggi.